Sahabat
anggrek-ist, satu hal yang termasuk sering ditanyakan dalam memelihara
anggrek adalah tentang pupuk yang digunakan. Banyak sekali merk pupuk
yang beredar di pasaran dengan komposisi yang berbeda-beda. Hal ini
kadang membingungkan para sahabat dalam memilih pupuk untuk anggrek yang tengah dirawat. Nah, tips berikut
semoga dapat membantu sahabat dalam memilih pupuk.
1. Pipih pupuk sesuai fase pertumbuhan.
Untuk
fase pertumbuhan vegettaif (agar tunas baru / anakan muncul) gunakan
pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) yang lebih tinggi dari Pospor (P)
dan Kalium (K). Misalnya komposisi N:P:K 30:10:10.Untuk fase
perkembangan gunakan pupuk sengan komposisi rata/sama. Misalnya N:P:K
20:20:20.Untuk fase generatif (pembungaan) gunakan pupuk dengan
komposisi P lebih tinggi. Misalnya N:P:K 10:40:10. Maka sebaiknya
sahabat memiliki ketiga jenis pupuk ini, atau minimal 2 jenis yaitu yang
mengandung N yang tingi dan P yang tinggi.
2. Pilih pupuk yang mengandung unsur mikro dan Vitamin.
Dalam
jumlah yang kecil, anggrek juga membutuhkan mineral-mineral serta
vitamin dalam proses pertumbuhannya seperti C,H,O,Mg, Fe, Mn, B, Cu, Zn,
Mo,Cl, S, Ci, Na Si, Vit A,B dansebagainya. Kandungan unsur mikro dan
vitamin dalam pupuk dapat dilihat pada komposisi pupuk yang tertera di
label produknya.
Setiap
jenis merek pupuk terkadang hanya mengandung sebagian dari unsur mikro
yang dibutuhkan tanaman.Sehingga dengan menggunakan minimal 2 jenis
pupuk dengan kandungan mikro yang berbeda secara bergantian diharapkan
dapat melengkapi kebutuhan tanaman.
4. Pupuk cair lebih mudah diserap tanaman
Pupuk
yang berbentuk cair atau pupuk padat yang dicairlkan lebih mudah
diserap tanaman ,baik melalui akar maupun daun (melalui
stomata).Walaupun dari segi kepraktisan ,pupuk padat(slow realease)
lebih praktis dalam penggunaannya karena tinggal ditaburkan di media
tanam. Lebih disarankan untuk menggunakan kedua jenis pupuk ini agar
kebutuhan nutrisi anggrek lebih terjamin.
Pupuk
kimia memberikan pengaruh sekitar 1 bulan setelah pemakaian, sedangkan
pupuk organik akan memberikan pengaruh setelah kurang lebih 3 bulan
setelah pemakaian. Namun melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing,
lebih disarankan untuk menggunakan kedua jenis pupuk ini secara
bergantian. Agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Saat ini sudah
banyak pupuk organik yang berbentuk cair yang diproduksi oleh produsen
pupuk. Air bekas cucicn beras, daging dan ikan juga merupakan pupuk
organik yang dapat digunakan.
Semoga bermanfaat..
Makasih tipsnya.. Sangat bermanfaat..
BalasHapusAda saran,, untuk pupuk yg bagus apa az kk buat tiap fase pertumbuhan anggrek,, mksh
BalasHapusBanyak merk pupuk kimia di pasaran dgn komposisi seperti yg saya jelaskan di atas. Biasanya perbedaannya pada kandungan nutrisi tambahan di dalamnya (mineral dll). Untuk mendapat hasil yg maksimal disarankan untuk memiliki lebih dari 1 merk pupuk agar bisa saling melengkapi. Boleh juga dikombinasi antara pupuk kimia dan pupuk organik..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus