Sahabat anggrek-ist, tulisan ini merupakan kelanjutan (bagian 3) dari tulisan yag telah di posting pada bulan April dan Mei 2012. Dalam pertumbuhan anggrek, faktor-faktor penting lain yang perlu sahabat perhatikan adalah :
4. Sirkulasi udara
Pada habitat aslinya, sebagian besar anggrek hidup menempel di pohon yang tinggi atau tumbuh di tanah pada padang rumput yang terbuka. Dengan kondisi demikian anggrek selalu memperoleh sirkulasi udara yang baik dengan berhembusnya angin di tempat tersebut. Sirkulasi udara ini sangat membantu tanaman dalam mengatur suhu internal tanaman. Selain itu adanya sirkulasi udara dapat mengeringkan kelebihan uap air yang bertumpuk pada tanaman, mendistribusikan udara panas dan dingin secara merata serta mencegah timbulnya bakteri dan jamur.
Anggrek membutuhkan udara yang bersih dan segar. Polusi udara dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Menggantungkan pot anggrek atau menaruhnya di tempat pot berbentuk spiral merupakan salah satu cara untuk memperoleh sirkulasi udara yang baik. Jika anggrek ditaruh di dalam ruangan, maka untuk membantu memperoleh sirkulasi udara yang baik sebaiknya diletakkan di dekat jendela. Atau jika tidak memungkinkan, penggunaan kipas angin di dalam ruangan akan dapat sedikit membantu. Namun akan jauh lebih baik jika sekali-sekali anggrek diletakkan di luar ruangan.
5. Penyiraman
Anggrek yang hidup di habitat aslinya mendapatkan air dari hujan dan embun. Air hujan mengandung banyak zat yang berguna sebagai nutrisi bagi anggrek dan tanaman secara umum. Air hujan yang sedikit asam (pH sekitar 5,5 - 6,5) sangat baik bagi pertumbuhan anggrek. Sedang air ledeng meski jernih dan steril biasanya memiliki tingkat pH yang lebih tinggi (bersifat basa). Air sumur atau air tanah mengandung meneral yang baik bagi tanaman sepanjang jernih dan kandungan kapurnya tidak terllu tinggi. Sedangkan air kali atau selokan, sebaiknya dihindari untuk penyiraman karena berpotensi membawa bakteri dan jamur bagi tanaman.
Anggrek tidak boleh kekurangan atau kelebihan air. Meski demikian, anggrek lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan kelebihan air. Karenanya perlu diperhatikan frekwensi dalam menyiram anggrek. Secara umum frekwensi penyiraman tergantung dari:
-. Fase pertumbuhan anggrek. Anggrek yang berada pada fase pertumbuhan atau saat berbunga membutuhkan lebih banyak air.
-. Jenis anggrek. Anggrek yang memiliki pseodobulb seperti dendrobium dan cattleya lebih tahan kekeringan karena memiliki cadangan air di pseoudobulbnya. Sebaliknya anggrek sperti phalaenopsis yang tidak memiliki pseodobulb harus dijaga agar tidak sampai kekeringan.
-. Jenis media tanam
Media tanam yang dapat mengikat air seperti pakis dan sabut kelapa lebih lama mengering dibandingkan media arang.
-. Suhu, cahaya dan kelembaban
Semakin tinggi suhu udara sebaaiknya lebih sering disiram, karena suhu udara yang tinggi akan menguapkan kandungan air dalam tanaman. Jika cahaya matahari berkurang, penyiraman juga dapat dikurangi, sementara jika kelembaban tinggi (musim hujan), maka sebaiknya penyiraman dikurangi.
Kelebihan air karena terlalu sering menyiram dapat menyebabkan busuk pada akar, sehingga kemampuan akar untuk menyerap air menjadi berkurang. Sebaliknya kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi yang menyebabkan tanaman menjadi kurus dan daunnya lemas.
Hal-hal berikut mungkin perlu mendapat perhatian agar penyiraman anggrek tidak berlebihan dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan :
-. Siram tanaman hanya jika hari cerah. Jika mendung atau hujan, sebaiknya tidak disiram.
-. Siram pada saat mulut daun/ stomata membuka yaitu sekitar pukul 6 - 7 pagi dan 4- 5 sore. Jangan menyiran pada malam hari, karena air yang belum mengering dan tertinggal dipucuk daun dapat memicu berkembangnya bakteri dan jamur.
-. Siram dengan air yang bersuhu sedang. Jangan menyiram tanaman dengan air yang terlalu dingin atau terlalu panas.
-. Jangan menyiram anggrek dengan tekanan air yang kuat karena dapat merusak tanaman.
Kalau stomata nya menutup pada siang hari,, bagaimana anggrek dendrobium melakukan proses fotosintesis nya ?
BalasHapusTerimakasih