Sahabat, tulisan melanjutkan tulisan tentang faktor-faktor penting yang berpengaruh pada pertumbuhan anggrek yang telah diposting pada bulan-bulan sebelumnya. Berikut faktor-faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam pertumbuhan anggrek :
6. Media Tanam
Media tanam adalah media tempat tumbuh dan melekatnya akar serta tempat berdirinya tanaman. Dengan berdiri tegak dan kokoh, tanaman dapat memanfaatkan cahaya matahari dan udara disekitarnya dengan maksimal. Selain itu, media tanam juga berfungsi untuk menyimpan air dan unsur hara yang diperlukan tanaman, serta berpengaruh dalam menjaga kelembaban.
Ada beberapa persyaratan media tanam anggrek dianggap baik yaitu : tidak cepat rusak /lapuk, memiliki aerasi yang baik, mampu mengikat air dan zat hara , mudah didapat dalam jumlah yang banyak, harga terjangkau, sedapat mungkin ringan dan tidak menjadi sumber penyakit.
Media tanam dapat terdiri dari satu jenis bahan atau campuran dari beberapa jenis bahan media. Beberapa media yang baik (beserta kelebihan dan kekurangannya) adalah sebagai berikut :
-. Arang
Tidak mudah lapuk, ringan, tidak mudah ditumbuhi jamur dan bakteri, tetapi kurang menyerap air dan kurang mengandung unsur hara.
-. Pakis
Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, tidak mudah lapuk, serta mengandung unsur hara yang baik, ringan , tergangkau, namun mudah ditumbuhi jamur. Papan pakis dapat digunakan untuk anggrek yang ditempel.
-. Kulit pohon pinus / cemara
Secara umum memiliki sifat yang hampir sama dengan pakis, namun lebih sulit didapat. Dapat digunakan untuk anggrek yang menyukai media yang cepat kering seperti cattleya dan grammatophyllum.
-. Potongan sabut kelapa
Sabut kelapa yang telah dibersihkan kemudian dipress dan dipotong menjadi kepingan segi empat. Sebelum digunakan perlu direndam untuk menghilangkan sisa garam yang ada dalam sabut. Memiliki daya simpan air yang baik serta unsur hara yang dibutuhkan.
-. Pecahan batu bata dan genting
Biasanya digunakan untuk media dasar pot karena dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki kemampuan drainase yang baik, tetapi agak berat.
-. Spagnum moss
Mempunyai daya pengikat air yang sangat baik, drainase dan aerasi cukup baik, namun harganya cukup mahal.
-. Styrofoam
Potongan styrofoam dapat digunakan untuk media dasar pot karena memiliki drainase dan aerasi yang baik, cukup mengikat air, ringan, namun kurang mengandung unsur hara serta agak sulit didapat.
Pemilihan media anggrek juga bergantung pada kebiasaan kita dalam memelihara anggrek. Jika kita terbiasa sering menyiram tanaman, maka sedapat mungkin jangan memililh media tanam yang memiliki daya serap air yang tinggi (mis : spagnum moss), karena justru akan membuat akar anggrek menjadi busuk. Sementara itu, besar kecil potongan media juga perlu disesuaikan dengan jenis akar anggrek yang ditanam. Jika anggrek memiliki akar yang cukup besar, maka dapat digunakan potongan media yang cukup besar pula. Untuk anggrek yang ditempel, dapat menggunakan papan pakis atau potongan kayu (pinus, mangga, rambutan dll).
Beberpa jenis anggrek juga dapat ditanam / di tempel langsung pada pohon. Baik pohon yang sudah mati, maupun pohon yang masih hidup. Sebaiknya diikat dengan tali ijuk , karena memiliki daya serap air yang baik. Anggrek yang langsung ditempel dipohon yang masih hidup, harus lebih sering disiram , karena media akan cepat sekali menjadi kering. Namun biasanya lebih baik pertumbuhannya karena aerasi, drainase dan kelembabannya lebih terjaga.
7. Repotting
Repotting adalah penggantian pot dan media tanam agar pertumbuhan anggrek dapat lebih maksimal. Secara umum, repotting dapat dilakukan setiap 2 - 3 tahun sekali atau apabila terdapat ciri-ciri berikut:
-. Media tanam telah rusak, hancur atau busuk sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
-. Terdapat lapisan kerak berwarna putih yang merupakan sisa pupuk yang terakumulasi pada media. Lapisan ini dapat mematikan akar tanaman anggrek.
-. Tanaman terlihat berdesakan sehingga tunas-tunas baru serta akar-akar tanaman telah tumbuh diluar pot.
Perlu diperhatikan bahwa waktu terbaik melakukan repotting adalah setelah masa berbunga selesai dan mulai muncul akar akar baru. Jangan lakukan repotting pada masa berbunga (sudah mulai muncul tangkai bunga sampai bunga selesai mekar) karena akan membuat tanaman menjadi stress dan bunga menjadi gugur / layu.
Langkah-langkah dalam repotting adalah sebagai berikut :
1. Rendam media tanam dan pot yang akan digunakan untuk tanaman dengan larutan fungisida selama beberapa menit, tiriskan.
2. Rendam media tanam dalam larutan vitamin B-1 selama beberapa jam agar meresap. Langkah ini dapat mengurangi stress pada anggrek yang akan ditanam serta mempercepat pertumbuhan akar-akar baru. Tiriskan dan masukkan dalam pot yang baru.
3. Keluarkan tanaman yang akan di repotting dengan hati-hati agar akarnya tidak banyak yang rusak /terputus. Jika akar menempel cukup kuat pada pot, rendam pot beberapa saat sampai akar dapat lebih mudah dilepaskan. Atau dapat pula dibantu dengan menyelipkan pisau tipis / cutter diantara akar dan pot, kemudian dilepas perlahan. Mungkin ada satu/dua akar yang tidak berhasil dilepas secara utuk. Butuh kesabaran untuk proses ini.
4.Setelah tanaman dikeluarkan dari poot lama, buang semua media tanam yang masih menempel pada akar. Potong akar tanaman yang sudah mati ( tampak coklat, kering dan keriput) dengan alat potong yang sudah disterilkan (dgn alkohol). Untuk anggrek sympodial yang akan dipecah menjadi beberapa rumpun, minimal setiap rumpun memiliki 3 batang dewasa.
5. Rendam tanaman dalam larutan vit. B-1 beberapa menit, dan tanam dalam media dan pot baru yang telah disiapkan sebelumya. Usahakan tanaman dapat berdiri dengan tegak , jika diperlukan dapat dibantu dengan kawat penyangga anggrek yang dijual ditoko perlengkapan tanaman.
6. Letakkan di tempat yang teduh. Cukup semprot tanaman dan media dengan larutan B-1 setiap kali penyiraman (media jangan disiram sampai basah), untuk 3 - 4 hari atau sampai akar-akar baru muncul dengan sempurna.
Saya belum pernah mencoba menanam anggrek menggunakan pecahan batu-bata , apakah akn mudah tumbuh menggunkan media tersebut ?
BalasHapusthanks
@ Atull
HapusPecahan batu bata umumnya digunakan sebagai campuran media tanam, tidak digunakan secara sendiri. Pecahan batu bata ini biasanya diletakkan pada dasar pot, fungsinya untuk menjaga kelembaban media tanam diatasnya karena dapat menyerap/menyimpan air dengan baik serta memiliki drainase yang baik.Thanks. Sering-sering mampir ya...
Artikelnya sangat bermanfaat sebagai pemula menanam anggrek yang butuh kesabaran dan ketelatenan..terimakasih
BalasHapus