Rabu, 16 Mei 2012

Tips: Memilih pupuk untuk anggrek

Sahabat anggrek-ist,  satu hal yang termasuk sering ditanyakan dalam memelihara anggrek adalah tentang pupuk yang digunakan. Banyak sekali merk pupuk yang beredar di pasaran dengan komposisi yang berbeda-beda. Hal ini kadang membingungkan para sahabat dalam memilih pupuk untuk anggrek yang tengah dirawat. Nah, tips berikut semoga dapat membantu sahabat dalam memilih pupuk. 

1. Pipih pupuk sesuai fase pertumbuhan.
Untuk fase pertumbuhan vegettaif (agar tunas baru  / anakan muncul) gunakan pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) yang lebih tinggi dari Pospor (P) dan Kalium (K). Misalnya komposisi N:P:K 30:10:10.Untuk fase perkembangan gunakan pupuk sengan komposisi rata/sama. Misalnya N:P:K 20:20:20.Untuk fase generatif (pembungaan) gunakan pupuk dengan komposisi P lebih tinggi. Misalnya N:P:K 10:40:10. Maka sebaiknya sahabat memiliki ketiga jenis pupuk ini, atau minimal 2 jenis yaitu yang mengandung N yang tingi dan P yang tinggi.

2. Pilih pupuk yang mengandung unsur mikro dan Vitamin.
Dalam jumlah yang kecil, anggrek juga membutuhkan mineral-mineral serta vitamin dalam proses pertumbuhannya seperti C,H,O,Mg, Fe, Mn, B, Cu, Zn, Mo,Cl, S, Ci, Na Si, Vit A,B dansebagainya. Kandungan unsur mikro dan vitamin dalam pupuk dapat dilihat pada komposisi pupuk yang tertera di label produknya.

3. Gunakan minimal 2 jenis merk pupuk.
Setiap jenis merek pupuk terkadang hanya mengandung sebagian dari unsur mikro yang dibutuhkan tanaman.Sehingga dengan menggunakan minimal 2 jenis pupuk dengan kandungan mikro yang berbeda secara bergantian diharapkan  dapat melengkapi kebutuhan tanaman.

4. Pupuk cair lebih mudah diserap tanaman
Pupuk yang berbentuk cair atau pupuk padat yang dicairlkan lebih mudah diserap tanaman ,baik melalui akar maupun  daun (melalui stomata).Walaupun dari segi kepraktisan ,pupuk padat(slow realease) lebih praktis dalam penggunaannya karena tinggal ditaburkan di media tanam. Lebih disarankan untuk menggunakan kedua jenis pupuk ini agar kebutuhan  nutrisi anggrek lebih terjamin.

5. Pupuk kimila lebih cepat memberikan pengaruh dibanding pupuk organik.
Pupuk kimia memberikan pengaruh sekitar 1 bulan setelah pemakaian, sedangkan pupuk organik akan memberikan pengaruh setelah kurang lebih 3 bulan setelah pemakaian. Namun melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing, lebih disarankan untuk menggunakan kedua jenis pupuk ini secara bergantian. Agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Saat ini sudah banyak pupuk organik yang berbentuk cair yang diproduksi oleh produsen pupuk. Air bekas cucicn beras, daging dan ikan juga merupakan pupuk organik yang dapat digunakan.

Semoga bermanfaat..

4 komentar:

  1. Makasih tipsnya.. Sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  2. Ada saran,, untuk pupuk yg bagus apa az kk buat tiap fase pertumbuhan anggrek,, mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak merk pupuk kimia di pasaran dgn komposisi seperti yg saya jelaskan di atas. Biasanya perbedaannya pada kandungan nutrisi tambahan di dalamnya (mineral dll). Untuk mendapat hasil yg maksimal disarankan untuk memiliki lebih dari 1 merk pupuk agar bisa saling melengkapi. Boleh juga dikombinasi antara pupuk kimia dan pupuk organik..

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Bagi semua pembaca silakan memberikan komentar atau pertanyaan yang berkaitan dengan blog ini. Terimakasih.