Kamis, 27 Oktober 2011

Spathoglottis plicata















Ini anggrek koleksiku yang paling mudah tumbuh, paling cepat berbunga, paling mudah perawatannya, paling cepat perkembangbiakannya dan paling rajin berbunga. Paling murah lagi harganya!. Saat kubeli, satu polybag hanya dihargai 3 - 5 rb rupiah saja. Dari 6 pot anggrek yang aku miliki, setiap bulan pasti selalu ada yang berbunga. Belum lagi selesai satu pot berbunga, pot yang lain juga memunculkan bunganya. Apalagi bunga anggrek ini termasuk lebat dan muncul bergantian selama lebih dari satu bulan. Alhasil, sudah setahun ini, tak ada hari terlewat tanpa mekarnya anggrek cantik ini.

Spathoglottis plicata, itulah nama anggrek ini. Di daerah jawa biasa disebut anggrek sothel (mungkin merujuk pada bibirnya yang mirip alat untuk menggoreng itu). Tumbuh hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Hidup secara terestrial (tumbuh di tanah) dengan pola pertumbuhan sympodial (kesamping). Daunnya berwarna hijau muda, kaku, dan berlekuk seperti diwiru. Di daerah tertentu di Indonesia, daunnya biasa dimanfaatkan sebagai pembungkus panganan khas daerah tersebut.

Bunga Spathoglottis plicata memang bermacan-macam warnanhya. Ada yang putih, kuning, kuning kemerahan, dan merah muda. Tapi yang lebih sering dijumpai adalah yang berwarna merah muda dengan bibir bercampur kuning. Meski sederhana anggrek ini tetap cantik, apalagi jika dijadikan border di halaman. Sedapat mungkin jangan disandingkan dengan tanaman berbunga lainnya selain anggrek, karena biasanya akan menenggelamkan kecantikan anggrek ini.

Foto: kiri : Dokumentasi pribadi
kanan: www.orchidspecies.com

1 komentar:

Bagi semua pembaca silakan memberikan komentar atau pertanyaan yang berkaitan dengan blog ini. Terimakasih.